Pemandangan Jiwa Diangkat Jadi Tema Pemeran


 atensi penikmat seni antusius melihat karya pelukis abstrak di Bentara Budaya Bali, Ketewel, Gianyar (fot0/sjd)
 
GIANYAR, Kalaborasi para seniman Bali, Jogjakarta, Jabodetabek dan Sumatra menggelar pemeran lukisan bersama di Bentara Budaya Bali. Pemeran kali ini mengusung tema Soulscape In Progress #3. Karya-karya tersebut lebih cenderung beraliran abtrak.

“ pemeran lukisan abstrak yang sering bergulir hampir setiap tahun secara berkelanjutan setiap daerah seperti Jakarta, Jogjakarta, Malang, dan Ubud Bali. Skala pemeran tidak hanya bergutat pada seniman local, namun secara nasional. pelukis berbagai daerah di Indonesia ikut serta bersedia mendukung pemeran melalui karya yang spektakuler, “ Kata Pelukis Abstrak I Wayan Karja, Jumat (6/11) kemarin malam.

Pelukis yang juga sebagai Dosen FSRD ISI Denpasar ide dasar pemeran ini adalah pemandangan jiwa (soulscape) yang tentunya akan sangat bertolak belakang dengan pemandangan alam (landscape) atau pemandangan laut (seacape) ataupun lainya yang mengangkat sesuatu yang kasat mata, atau materi yang ada di alam, secara visual dapat dilihat dan dirasakan oleh panca indera kita. Soulscape lebih bermuara pada hati nurani, perasaan yang paling mendalam, gagasan pemikiran secara intelektual tentang kemurnian penciptaan yang memiliki kandungan keindahan pribadi sekaligus universal.

Menurutnya, pemeran ini mencoba merevitalisasi perkembangan dan kemajuan eksplorasi dalam menciptakan karya-karya para seniman. Mereka yang ikut dengan perenungan dan pemikiran mereka masing-masing. Pemahaman progress dimaknai dengan kehendak untuk mengadakan pembaharuan, pergerakan untuk berubah bukan sekedar tumbuh berkembang secara visual. Tapi, pelukis lebih ditunjang  olah pikir, olah karsa, dan sekaligus olah rasa, “  terangnya.

Senada I Putu Bonus Sudiana, inilah satu satu bentuk eksis seorang pelukis untuk meluapkan karya-karya mereka fenomenal mendepankan kecanggihan, gagasan, kerap mengemuka di permukaan.

Pemeran ini melibatkan  28 pelukis bergenre abstrak yang berlangsung dari 6-11 November mendatang. Pembukaan pemeran diawali dengan pembacaan puisi, performance art, video art oleh seniman I Putu Bonuz Sudiana. 

 pengunjung selfie salah satu hasil karya pelukis (foto/sjd)

Berikut kutipan puisi Putu Bonuz Sudiana:

Pemandangan Jiwa 

Pejamkan mata sejenak
Ada sasaran pandang di lubuk hatimu
Pandangilah terus ……..
Kini gumpalan cahaya menerangi jiwamu
Dari Rembulan …….. datangnya
Meyeber keluar dari pohon tubuhmu …. Rasakan
Dialah matahari …..
Larutlah …… larutlah sedalam-dalamnya dalam hening
Pijar-pijar gemerlap menghalau kegelapan
Dilah gumintang …….
Berhembus sejuk dari jiwamu ….. menyebar keseruhan semesta
Dialah sang bayu …….
Rasakan Getaran pertiwi yang kau pijak …..
Kau adalah tanah, kau adalah api, kau adalah air, kau adalah angin …..
Dan kau adalah ruang kosong itu
Kita semesta …… jagalah
Terima kasih Tuhan …..!!!!
Pemandangan jiwa akan selalu bersinar dalam keheningan

Oleh : Santana Ja Dewa



Share on Google Plus

wak laba

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

http://waklaba.blogspot.com/. Powered by Blogger.